KAMMI Aksi di Kedubes AS, Minta Pintu Rafah Segera Dibuka Sebagai Jalur Masuk Bantuan Kemanusiaan Untuk Palestina

Ratusan massa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerisa Serikat, Jakarta, Selasa (17/10). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.

Ketua Umum PP KAMMI, Zaky Ahmad Riva’i, mendesak agar pintu penyeberangan Rafah segera dibuka sebagai jalur masuknya bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Menurutnya prinsip HAM dan Kemanusiaan saat ini yang harus diprioritaskan.

“Saat ini yang paling mendesak adalah segera dibukanya pintu Rafah sebagai jalur masuk bantuan kemanusiaan untuk para korban di Gaza. Semua pihak harus mengutamakan prinsip HAM dan Kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Ada jutaan rakyat Palestina yang terancam akibat blokade dan mereka sangat bergantung terhadap bantuan kemanusiaan ini,” ucap Zaky.

Saat ini ratusan ton bantuan kemanusiaan tersendat di penyeberangan Rafah di perbatasan Mesir dan Palestina. Sejak Israel mendeklarasikan “blokade total” terhadap Gaza, perbatasan Rafah menjadi satu-satunya pintu masuk dan keluar ke wilayah Palestina yang terkepung.

Pemerintah Mesir pada Senin (16/10), mengatakan bahwa jalur Rafah tidak dapat beroperasi disebabkan pihak Israel yang tidak dapat bekerja sama. Israel tidak mengizinkan penyeberangan perbatasan dengan mudah. Operasional perlintasan di perbatasan Rafah terganggu akibat bombardir Israel.

Massa aksi juga meminta PBB dapat mengambil langkah konkrit dalam upaya perdamaian Israel dan Palestina. Hal ini disampaikan oleh Ammar Multazim, selaku Ketua Bidang Kebijakan Publik PP KAMMI. Ia meminta PBB mendesak Israel segera mengakhiri aneksasi serta penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

“Sikap kami jelas mendukung kemerdekaan Palestina. Adapun yang dilakukan Palestina saat ini adalah upaya perlawanan mereka terhadap penjajahan yang dilakukan oleh zionis Israel. Apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina hari ini bukti pelanggaran atas piagam PBB serta keputusan forum internasional lainnya. Maka kami meminta Para Pemimpin Dunia khususnya PBB mendesak Israel segera mengakhiri aneksasi dan penjajahan terhadap Palestina,” ujar Amar.

Tinggalkan Balasan